Gusti Allah adalah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kasih sayang-Nya begitu luas, meliputi seluruh makhluk tanpa terkecuali. Bahkan, meskipun ada hamba yang durhaka, bermaksiat, atau menyekutukan-Nya, tetap saja mereka mendapat jatah rezeki dari-Nya. Itulah bukti bahwa kasih sayang Allah melampaui batas-batas yang dapat dibayangkan manusia.
Namun, di balik sifat ٱلرَّحْمَٰنِ (Ar-Raḥmān), ٱلرَّحِيمِ (Ar-Raḥīm), ٱلرَّءُوفِ (Ar-Ra’ūf), dan ٱلسَّلَامِ (As-Salām), Allah juga memiliki sifat keagungan dan keperkasaan, yaitu ٱلْمُنْتَقِمُ (Al-Muntaqim) – Yang Maha Membalas, ٱلْقَهَّارُ (Al-Qahhār) – Yang Maha Perkasa, dan ٱلْجَبَّارُ (Al-Jabbār) – Yang Maha Kuasa. Dalam Al-Qur’an pun disebutkan berkali-kali bahwa Allah itu شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ (Syadīdul ‘Iqāb) — Tuhan yang sangat keras siksanya bagi mereka yang kufur dan membangkang.
Meski begitu, kasih sayang Allah selalu lebih dahulu daripada murka-Nya. Siapa pun yang berdosa, sebesar apa pun maksiatnya, bila sungguh-sungguh bertaubat, maka Allah akan mengampuni dan menghapus semua dosanya. Jika ia kembali dengan تَوْبَةً نَصُوحًا (taubat nasūḥā) — taubat yang tulus dan sungguh-sungguh — maka bersihlah dirinya seperti bayi yang baru dilahirkan.
Namun, ada dua golongan manusia yang secara tegas disebut sebagai musuh Allah, bahkan Allah sendiri menyatakan perang terhadap mereka. Ini sesuatu yang sangat serius, karena Allah tidak pernah menyatakan perang kepada siapa pun kecuali kepada dua golongan ini:
1. Pelaku Riba
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَذَرُوا۟ مَا بَقِىَ مِنَ ٱلرِّبَوٰا۟ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
فَإِن لَّمْ تَفْعَلُوا۟ فَأْذَنُوا۟ بِحَرْبٍۢ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ۖ وَإِن تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَٰلِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum kamu ambil) jika kamu benar-benar beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertaubat, maka kamu berhak atas pokok harta kamu. Kamu tidak menzalimi dan tidak dizalimi.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 278–279)
Ayat ini menunjukkan betapa beratnya dosa riba. Allah sendiri yang mengumumkan perang terhadap siapa pun yang masih menjalankannya. Betapa mengerikannya posisi orang yang berhadapan langsung dengan murka Allah dan Rasul-Nya.
2. Orang yang Memusuhi Wali Allah
Dalam hadis Qudsi, Allah berfirman:
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ
“Barang siapa memusuhi wali-Ku, maka Aku nyatakan perang kepadanya.”
(HR. Bukhari)
Wali Allah mungkin bersikap tenang, sabar, dan tidak membalas perlakuan buruk orang lain. Namun, Allah-lah yang akan membela kekasih-Nya. Siapa pun yang berani mengganggu atau menzhalimi para wali Allah, berarti ia sedang berhadapan langsung dengan murka dan perlawanan dari Dzat Yang Maha Perkasa.
Maka, berhati-hatilah agar jangan sampai kita menjadi bagian dari dua golongan tersebut. Jagalah diri dari riba, dan hormatilah para kekasih Allah yang tersebar di muka bumi — mereka adalah orang-orang yang dicintai Allah karena ketulusan dan kedekatan hatinya.
Semoga kita semua, bersama keluarga dan keturunan kita, selalu dalam lindungan dan keselamatan dari Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā.
آمِيْنَ، آمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
KOIN NU PURWAKARTA
Scan QR Code di bawah atau klik tombol "Donasi Sekarang" untuk memberikan Koin NU via DANA.

Donasi Sekarang
Terima kasih atas dukungan Anda!
Disclaimer: Koin NU ini dikelola oleh PCNU Purwakarta.