Menu

Mode Gelap

Sejarah ¡¤ 3 Okt 2025 15:26 WIB

Abu Mansur Al-Maturidi: Ulama Besar Penegak Aqidah Ahlussunah Waljamaah

Ilustrasi, Imam Abu Mansur Almaturidi Perbesar

Ilustrasi, Imam Abu Mansur Almaturidi

Abu Mansur Al-Maturidi adalah ulama besar yang lahir di Maturid, Samarkand, pada abad ke-3 Hijriah. Ia dikenal sebagai tokoh penting yang mengokohkan aqidah Islam melalui pemikiran rasional yang tetap berpijak pada Al-Qur’an dan Sunnah.

Beliau hidup pada masa Dinasti Samaniyah yang terkenal sebagai pusat perkembangan ilmu agama dan filsafat Islam. Melalui karya-karyanya, Abu Mansur Al-Maturidi meneguhkan ajaran Ahlussunah Waljamaah sebagai kiblat akidah umat Islam.

Keilmuan Al-Maturidi meliputi tafsir, ushul fikih, teologi, hingga filsafat. Metodenya menggabungkan dalil naqli dan dalil aqli, sehingga pemikirannya dapat menjawab tantangan zaman. Dengan pendekatan ini, umat Islam mampu menghadapi kelompok ekstrem dan aliran menyimpang.

Pemikiran rasional Al-Maturidi tetap teguh menjaga prinsip pokok agama. Ia menolak pandangan fatalis sekaligus menentang sikap bebas mutlak. Dengan cara itu, umat bisa memahami takdir dan ikhtiar secara seimbang.

Ahlussunah Waljamaah yang berkembang di dunia Islam hari ini, khususnya di wilayah Asia Tengah, Turki, hingga Nusantara, banyak dipengaruhi oleh warisan pemikirannya. Ulama pesantren di Indonesia pun mengakui peran Al-Maturidi dalam menjaga kemurnian aqidah.

Karena itu, biografi Abu Mansur Al-Maturidi bukan sekadar sejarah ulama, tetapi juga cermin perjalanan Ahlussunah Waljamaah yang terus menjadi penopang umat.

Baca Juga  Kader Terbaik NU, Mang Deden Ipan Sulaeman Wafat

Biografi Abu Mansur Al-Maturidi Secara Singkat

  • Nama lengkap: Abu Mansur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Al-Maturidi.
  • Tempat lahir: Maturid, Samarkand (Asia Tengah).
  • Masa hidup: Abad ke-3 hingga awal abad ke-4 Hijriah (w. 333 H/944 M).
  • Keilmuan: Tafsir, ushul fikih, kalam, filsafat Islam.
  • Karya monumental: Kitab Ta’wilat Ahlus Sunnah (tafsir) dan Kitab al-Tawhid (teologi).

Pemikiran Abu Mansur Al-Maturidi

1. Akidah dan Tauhid

Al-Maturidi menegaskan bahwa tauhid harus dipahami dengan akal dan wahyu. Manusia wajib menggunakan akalnya untuk mengenal Tuhan, bukan hanya mengikuti tradisi.

2. Hubungan Takdir dan Ikhtiar

Beliau menolak paham Jabariyah yang meniadakan kehendak manusia, serta menolak Qadariyah yang memberi kebebasan mutlak. Menurutnya, manusia berikhtiar namun tetap berada dalam lingkup takdir Allah.

3. Peran Akal dalam Agama

Al-Maturidi memberi tempat penting bagi akal dalam memahami syariat. Namun akal tidak boleh bertentangan dengan wahyu. Prinsip ini membuat ajarannya seimbang dan moderat.

4. Menjaga Aqidah Ahlussunah Waljamaah

Melalui karya-karyanya, ia membentengi umat dari aliran menyimpang seperti Mu’tazilah dan ekstrem Khawarij. Dengan pendekatan ilmiah, aqidah Ahlussunah Waljamaah tetap terjaga.

Kiprah Abu Mansur Al-Maturidi dalam Ahlussunah Waljamaah

  • Menjadi rujukan utama dalam aqidah di wilayah Asia Tengah, Turki, dan sekitarnya.
  • Pemikirannya melengkapi Imam Abu Hasan Al-Asy’ari, sama-sama pembela Ahlussunah Waljamaah.
  • Menjadi dasar akidah mayoritas umat Islam yang moderat hingga kini.
Baca Juga  Perlawanan Halus Kaum Ménak Santri, Disertasi Ramlan Maulana yang Antarkan Gelar Doktor

Peninggalan dan Pengaruh Hingga Kini

Hingga hari ini, ajaran Abu Mansur Al-Maturidi tetap dipelajari di pesantren, madrasah, dan perguruan tinggi Islam. Kitab-kitabnya dijadikan rujukan untuk memahami tauhid dengan pendekatan ilmiah.

Ulama Nusantara pun banyak mengadopsi pemikirannya, sehingga akidah Ahlussunah Waljamaah bisa bertahan di tengah gempuran paham modern yang sering kali menyimpang.

Kesimpulan

Biografi Abu Mansur Al-Maturidi adalah cermin perjuangan seorang ulama dalam menjaga aqidah Islam. Dengan menggabungkan akal dan wahyu, ia meneguhkan Ahlussunah Waljamaah sebagai kiblat umat hingga kini.

Pemikiran moderatnya relevan diterapkan dalam kehidupan modern, karena memberi keseimbangan antara iman, akal, dan amal. Dengan mengenal sosok Al-Maturidi, umat bisa memahami akar Ahlussunah Waljamaah secara lebih mendalam.

 

KOIN NU PURWAKARTA

Scan QR Code di bawah atau klik tombol "Donasi Sekarang" untuk memberikan Koin NU via DANA.

QR Code Koin NU via DANA
Donasi Sekarang

Terima kasih atas dukungan Anda!

Disclaimer: Koin NU ini dikelola oleh PCNU Purwakarta.

Artikel ini telah dibaca 5 kali
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Baca Lainnya

Kader Terbaik NU, Mang Deden Ipan Sulaeman Wafat

4 September 2025 - 09:41 WIB

Sejarah Awal NU Purwakarta

28 Agustus 2025 - 15:03 WIB

Sejarah Kepemimpinan PCNU Purwakarta dari Masa ke Masa

20 Agustus 2025 - 11:03 WIB

Perlawanan Halus Kaum Ménak Santri, Disertasi Ramlan Maulana yang Antarkan Gelar Doktor

19 Agustus 2025 - 16:07 WIB

Mengenang Haul Wafatnya Abah Cipulus KH. Adang Badruddin: Sosok Ulama Religius dan Gigih

9 Juni 2025 - 09:13 WIB

Abah Cipulus dan Warisan yang Tak Pernah Mati

8 Juni 2025 - 21:54 WIB

Trending di Sejarah
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x