Oleh: KH. Anhar Haryadi – Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Ulum
Almaghfurllah KH. Abah Adang Badruddin dikenal sebagai sosok yang religius dan gigih, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan sosial kemasyarakatan. Baginya, manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya.
Almaghfurllah KH. Abah Adang Badruddin, selain sebagai pengasuh dan pimpinan Pondok Pesantren Alhikamussalafiyah, juga dikenal sebagai sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) Purwakarta dan Jawa Barat hingga wafatnya.
Sosok KH. Adang Badruddin sangat menyukai hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi “Khairunnas anfa’uhum linnas” (sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain). Bermanfaat dan berkhidmat untuk masyarakat luas adalah hal yang selalu beliau utamakan.
Di sisi lain, meskipun Abah Cipulus adalah seorang kiai besar, beliau dikenal sebagai pendidik yang ulung. Beliau selalu terjun langsung mengurusi para santri dan santriwati di pesantren, mulai dari hal-hal kecil hingga hal-hal besar, seperti praktik sholat, memimpin salat berjamaah setiap waktu, mengajar kitab siang dan malam, mendidik kedisiplinan, bahkan mengajarkan langsung wirausaha kepada para santri dengan penuh semangat dan disiplin tinggi. Di antaranya seperti beternak ayam, berkebun, bahkan beliau juga dikenal sebagai arsitek bangunan yang ulung.
Selain itu, almaghfurllah KH. Adang Badruddin juga aktif mengajar pengajian di masyarakat sekitar Purwakarta, baik dalam kegiatan rutinan maupun syahriyahan. Walaupun hujan besar, beliau tetap berangkat untuk mengisi pengajian tersebut.
Selain mengajar santri dan masyarakat, almaghfurllah KH. Abah Adang Badruddin adalah sosok ulama yang sangat peduli dalam mempertahankan ajaran akidah Ahlussunnah wal Jamaah. Hal ini dibuktikan dengan karya tulis beliau berupa kitab Cacarakan Iman, kitab Nadzhom Aqāidul Īmān, serta kajian kitab Tijānu al-Darāri.
KH. Abah Adang Badruddin juga merupakan tokoh NU Jawa Barat. Hal ini dibuktikan dengan moto beliau, “Ulama NU mawa, urang NU milu.” Juga melalui syi’iran NU yang sangat dikenal masyarakat sekitar, terutama keluarga besar NU dan para murid beliau yang sangat hafal moto tersebut, baik di Purwakarta maupun di daerah lain di Jawa Barat.
Begitu besar jasa almaghfurllah Abah Cipulus, khususnya bagi warga NU. Oleh karena itu, seyogianya kita menyampaikan terima kasih atas jasa-jasa beliau yang telah mendidik kita semua dalam berbagai bidang.
Untuk itu, mari sejenak kita menyempatkan diri membaca Al-Fatihah untuk guru besar kita, almaghfurllah KH. Adang Badruddin (Abah Cipulus).
Semoga putra-putri Abah KH. Adang Badruddin serta para santri dapat meneladani dan meneruskan perjuangan beliau dalam berkhidmat kepada umat.
“Kami mohon doa semoga apa yang telah dilakukan almaghfurllah Abah Cipulus, baik berupa amaliyah maupun keteladanan lainnya, dapat ditiru dan diistiqamahkan oleh para santrinya.”
Wallāhu a‘lam.
Semoga kita termasuk murid-murid beliau.
Wassalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh.