Menu

Mode Gelap

Warta 15 Agu 2025 19:46 WIB

Gus Yahya: Semangat Tulus Pendiri Bangsa Harus Hidup Kembali

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (dok. NU Online) Perbesar

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (dok. NU Online)

nupurwakarta.or.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, mengajak masyarakat Indonesia untuk meneladani sikap saling percaya dan ketulusan yang pernah diperlihatkan para pendiri bangsa.

Ia menilai, pada masa awal kemerdekaan, kesepakatan kebangsaan lahir di tengah perbedaan tajam antar-ideologi.

“Para pejuang bangsa kala itu, meski berasal dari latar belakang yang sangat berbeda dan bahkan menganut ideologi yang saling bertentangan, tetap mampu berdialog dan merumuskan kesepakatan bersama, menciptakan konsensus,” ujar Gus Yahya dalam program Menjadi Indonesia episode ke-25, Jumat (15/8/2025).

Menurutnya, semangat tersebut lahir karena adanya rasa saling percaya yang mendalam di antara para tokoh, meski pemikiran mereka berseberangan.

“Dengan segala semangat yang mereka miliki untuk gagasan dan ideologi masing-masing, ada suasana saling percaya yang luar biasa. Meskipun berbeda, mereka yakin semua berpikir demi kepentingan bangsa. Itulah yang membuat pergaulan mereka penuh ketulusan,” tegasnya.

Baca Juga  Kuota Haji Jabar 2025 Capai 38.723 Jemaah, Kloter Pertama Berangkat 2 Mei

Gus Yahya menambahkan, perdebatan ideologis kala itu berlangsung sengit, namun tidak berujung pada permusuhan.

“Perbincangan tentang apa itu Indonesia, bagaimana harus didefinisikan, dan ke arah mana dibawa, berlangsung sangat tajam. Kita bisa membaca perdebatan Sutan Sjahrir dengan tokoh seperti Ki Hadjar Dewantara, atau perdebatan Mohammad Natsir dengan Bung Karno—semuanya keras. Tapi karena ada ketulusan, mereka tidak menjadikan pihak lain sebagai musuh yang harus disingkirkan, melainkan partner untuk mencari yang terbaik bagi bangsa. Saya sangat mendambakan suasana seperti itu bisa tumbuh kembali, meski jujur saja, saat ini saya belum melihatnya,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga mengangkat hasil penelitian George McTurnan Kahin dari Cornell University yang membahas asal-usul tumbuhnya rasa kebangsaan di kalangan umat Islam Nusantara.

“Dia menyebut, bibit kebangsaan muncul dari perjalanan haji umat Islam Nusantara ketika akses transportasi ke Hijaz semakin ramai, terutama setelah dibukanya Terusan Suez dan hadirnya kapal mesin,” paparnya.

Baca Juga  Hiduplah Demi Allah, Bukan Demi Pengakuan Orang Lain

Dari pertemuan para pelajar dari berbagai daerah di Nusantara saat berhaji dan menuntut ilmu di Tanah Hijaz (sebelum menjadi Arab Saudi), timbul rasa senasib dan ikatan persaudaraan yang kuat.

“Pergaulan antar-pelajar dari seluruh penjuru Nusantara yang berlangsung cukup lama di sana menumbuhkan rasa kebersamaan dan persatuan,” jelasnya.

Gus Yahya meyakini, pengalaman itulah yang menjadi salah satu fondasi konsensus kebangsaan, yang kemudian dimanifestasikan dalam Sumpah Pemuda.

“Sumpah Pemuda adalah wujud konsensus kebersamaan dan kesetaraan: satu nusa, satu bangsa, satu bahasa,” tandasnya.

Sumber: NU Online

 

KOIN NU PURWAKARTA

Scan QR Code di bawah atau klik tombol "Donasi Sekarang" untuk memberikan Koin NU via DANA.

QR Code Koin NU via DANA
Donasi Sekarang

Terima kasih atas dukungan Anda!

Disclaimer: Koin NU ini dikelola oleh PCNU Purwakarta.

Artikel ini telah dibaca 10 kali
badge-check

Tim

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Baca Lainnya

BEM Unisba Kecam Penembakan Gas Air Mata di Sekitar Kampus

2 September 2025 - 13:58 WIB

PCNU Purwakarta Imbau Masyarakat Tetap Tenang di Tengah Maraknya Aksi Demo

1 September 2025 - 14:27 WIB

Kementerian Haji dan Umrah Resmi Dibentuk untuk Tingkatkan Kualitas Ibadah

28 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Purwakarta Andalkan Teknologi Combine Harvester untuk Percepat Panen Raya

28 Agustus 2025 - 17:00 WIB

Kemenag Gelar Pesantren Award 2025 untuk Pertama Kalinya

20 Agustus 2025 - 13:45 WIB

Prabowo Apresiasi NU yang Ikut Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

15 Agustus 2025 - 19:59 WIB

Trending di Warta
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x