nupurwakarta.or.id – Kebijakan Bupati Purwakarta, Saeful Bahri Binzen—yang akrab disapa Om Zein—mendadak bikin geger. Betapa tidak, 39 siswa SMP dikirim ke barak TNI untuk “dibina” ala militer. Reaksinya? PMII Purwakarta langsung naik pitam.
“Ini langkah prematur, sembrono, dan tanpa dasar. Anak SMP itu bukan tentara cadangan,” tegas Ketua PMII Purwakarta, Ali Akbar, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/5). Menurutnya, pengiriman siswa ke barak TNI tanpa prosedur yang jelas adalah keputusan yang bikin geleng-geleng kepala.
Ali menduga, ada aroma politis di balik kebijakan ini. “Kami khawatir ini bukan soal kedisiplinan, tapi pencitraan. Siswa dijadikan korban eksperimen politik,” cetusnya.
Tak cuma soal tujuan, PMII juga menyoroti transparansi anggaran. “Anggarannya dari mana? Jelas atau ngambang? Jangan sampai ini jadi proyek iseng yang justru menghamburkan APBD,” sindir Ali.
PMII mendesak agar Om Zein segera cabut kebijakan ini dan mencari pendekatan yang lebih masuk akal. “Bangun karakter itu urusannya sekolah, bukan barak. Mari bicara solusi pendidikan, bukan latihan baris-berbaris,” tegasnya lagi.
Ali juga mempertanyakan dampak psikologis terhadap siswa. “Setelah ‘disuntik’ mental tentara, apakah mereka bisa kembali berbaur dengan teman-temannya? Atau malah jadi merasa ‘superior’?” tanyanya.
PMII mengingatkan Bupati agar tak lagi bermain solo karier dalam mengambil kebijakan. “Libatkan guru, orang tua, psikolog, dan pihak sekolah. Jangan asal tunjuk dan eksekusi,” kata Ali.
Dalam waktu dekat, PMII Purwakarta akan menggelar diskusi publik. Targetnya: cari jalan keluar yang waras dan manusiawi soal disiplin siswa. “Kalau bisa dibina dengan pendekatan pendidikan, ngapain juga harus dikasih sepatu lars?” pungkas Ali.
