Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Purwakarta memiliki sejarah panjang yang bukan hanya memberi kontribusi dalam bidang sosial-keagamaan, tetapi juga dalam pembangunan masyarakat dan bangsa.
Sejak awal berdiri hingga kini, NU Purwakarta menjadi wadah perjuangan umat, penjaga tradisi ahlussunnah wal jama’ah, serta mitra strategis bangsa dalam menjaga keutuhan NKRI.
Seiring perjalanan waktu, estafet kepemimpinan di PCNU Purwakarta terus bergulir, melahirkan tokoh-tokoh penting yang menggerakkan dakwah, pendidikan, serta sosial kemasyarakatan.
Dalam catatan sejarah, kepemimpinan ditandai berdasarkan Ketua Tanfidziyah sebagai pemegang roda organisasi, sementara posisi Rois Syuriyah berperan sebagai pengawas dan pengarah.
Berikut adalah perjalanan kepemimpinan PCNU Purwakarta sejak tahun 1972 hingga saat ini:
1972–1982: Era KH. Ishak Iskandar
Kepemimpinan awal PCNU Purwakarta di era 1970-an dipimpin oleh KH. Ishak Iskandar sebagai Ketua Tanfidziyah bersama KH. Hilmi sebagai Rois Syuriyah.
Mereka menjabat dua periode berturut-turut (1972–1977 dan 1977–1982).
Pada masa ini, NU Purwakarta memperkuat konsolidasi organisasi seiring dengan berdirinya Kabupaten Purwakarta sebagai daerah otonom.
1982–1992: Era H. Mahmud Yunus
Memasuki dekade 1980-an, tampuk kepemimpinan beralih ke H. Mahmud Yunus sebagai Ketua Tanfidziyah didampingi Rois Syuriyah Kiai Yusuf Tauziri.
Dua periode kepemimpinan ini (1982–1987 dan 1987–1992) menjadi fondasi penguatan kaderisasi NU di Purwakarta.
1992–1997: Era KH. R. Ahmad Chotib
Periode ini dipimpin oleh KH. R. Ahmad Chotib sebagai Ketua Tanfidziyah, dengan Rois Syuriyah KH. Duyeh Zainal Abidin.
Kepemimpinan era ini ditandai dengan semakin aktifnya NU Purwakarta dalam kegiatan sosial-keagamaan tingkat kabupaten.
1997–2003: Era Habib Hasan Syu’eb
Kepemimpinan berlanjut di bawah Habib Hasan Syu’eb sebagai Ketua Tanfidziyah bersama KH. Ahmad Chotib yang menjabat sebagai Rois Syuriyah.
Masa ini menorehkan peran penting NU Purwakarta dalam memperluas basis gerakan sosial dan dakwah di tengah masyarakat.
1998–2003: Masa Transisi
Di penghujung 1990-an, PCNU Purwakarta mengalami masa transisi. KH. A. Dimyathi dipercaya menjadi Rois Syuriyah bersama KH. Harun Arrasyd (Katib), sedangkan KH. Ahmad Chotib tetap menjabat Ketua Tanfidziyah.
Masa transisi ini menjadi jembatan menuju modernisasi organisasi NU di Purwakarta.
2003–2008: Era KH. Drs. John Dien
Pada periode ini, kepemimpinan Ketua Tanfidziyah dipegang KH. Drs. John Dien, dengan Rois Syuriyah KH. Adang Badrudin.
Mereka didampingi Katib KH. Nanang Tajudin Noor dan Sekretaris KH. Drs. Ahfaz Fauzi Asyikin.
2008–2013: Era Drs. H. Nashir Sa’ady
Kepemimpinan berikutnya berlanjut kepada Drs. H. Nashir Sa’ady sebagai Ketua Tanfidziyah bersama Rois Syuriyah KH. Adang Badrudin.
Sekretaris dijabat Drs. Bahir Muhlis, M.Pd.
Periode ini membuka ruang lebih luas bagi kader muda NU Purwakarta untuk terlibat dalam kepengurusan.
2013–2018: Era Drs. Soleh
Kepemimpinan PCNU Purwakarta periode 2013–2018 dijalankan oleh Drs. Soleh sebagai Ketua Tanfidziyah bersama Rois Syuriyah KH. Dr. Abun Bunyamin, MA.
Sekretaris dijabat Dindin Ibrahim, S.Ag. Pada masa ini, program dakwah dan pendidikan semakin berkembang.
2018–2023: Era Drs. Bahir Muhlis
Periode 2018–2023 dipimpin oleh Drs. Bahir Muhlis, M.Pd. sebagai Ketua Tanfidziyah dengan Rois Syuriyah tetap dijabat KH. Dr. Abun Bunyamin, MA.
Sekretaris dijabat Saparudin, S.Fil.I, M.M.Pd.
Era ini menjadi fase penguatan lembaga-lembaga NU serta pengembangan program sosial yang menjangkau masyarakat luas.
2023–2024: PCNU Purwakarta yang dipimpin oleh Drs. Bahir Muhlis, M.Pd. baru selesai melaksanakan Konfercab PCNU Purwakarta pada tanggal 16 Desember 2023, sementara kepengurusan selanjutnya yaitu 2024-2029 menerima SK Kepengurusan pada 14 Februari 2024.
2024–2029: Era KH. Ahmad Anwar Nasihin
Kepemimpinan terbaru PCNU Purwakarta periode 2024–2029 dijalankan oleh KH. Ahmad Anwar Nasihin sebagai Ketua Tanfidziyah dengan jajaran kepengurusan:
Rois Syuriyah: KH. Endang Abdul Somad
Katib Syuriyah: KH. II Safe’i Nurzaman, SH
Sekretaris Tanfidziah: H. Budi Sopani Muplih, S.Ag., MH
Periode ini menjadi fase penting bagi NU Purwakarta untuk semakin memperkuat peran strategisnya, khususnya menghadapi tantangan sosial, budaya, dan digitalisasi di era modern.
Sejarah panjang kepemimpinan PCNU Purwakarta menunjukkan estafet perjuangan yang terus menyala dari generasi ke generasi.
Dari kepemimpinan KH. Ishak Iskandar di era 1970-an hingga KH. Ahmad Anwar Nasihin hari ini, NU Purwakarta tetap konsisten menjadi benteng ahlussunnah wal jama’ah serta mitra bangsa dalam menjaga persatuan dan keutuhan NKRI.
Sumber: Catatan Sejarah NU Purwakarta (sebuah penelusuran awal) oleh Dr. Ramlan Maulana, M.Hum.
KOIN NU PURWAKARTA
Scan QR Code di bawah atau klik tombol "Donasi Sekarang" untuk memberikan Koin NU via DANA.

Donasi Sekarang
Terima kasih atas dukungan Anda!
Disclaimer: Koin NU ini dikelola oleh PCNU Purwakarta.