nupurwakarta.or.id- Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) merupakan lembaga di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) yang berfokus pada penerbitan dan penyebaran informasi. Ta’lif berarti “menulis” dan nasyr berarti “menerbitkan.” Para ulama NU sudah lama terlibat dalam aktivitas ini, terutama dalam menulis dan mencetak kitab kuning. Namun, secara kelembagaan, LTNNU baru resmi dibentuk pada masa kepemimpinan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), berdasarkan rekomendasi Muktamar NU ke-27 di Situbondo pada 1984.
Latar Belakang dan Tujuan
LTNNU didirikan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi para kiai dalam menemukan hasil-hasil muktamar sebelumnya dan untuk memastikan bahwa keputusan-keputusan penting NU tidak hilang. Tujuan awal LTNNU adalah mensosialisasikan keputusan-keputusan muktamar, terutama yang berkaitan dengan Khittah 1926.
Karya dan Aktivitas LTNNU
Beberapa kontribusi penting LTNNU antara lain:
1. Penerjemahan dan penerbitan kitab: LTNNU menerjemahkan kitab-kitab penting seperti Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi Banten.
2. Penerbitan buku: LTNNU menerbitkan buku-buku keputusan resmi PBNU dan biografi tokoh-tokoh NU.
3. Penelitian sejarah: LTNNU melakukan penelitian sejarah masuknya NU di berbagai daerah seperti Lombok, Sulawesi Selatan, dan Sumatera.
4. Media komunikasi: LTNNU pernah menerbitkan Warta NU yang kemudian dilanjutkan dengan majalah Risalah Nahdlatul Ulama.
Era Digital
Pada tahun 2003, LTNNU meluncurkan situs resmi NU Online yang menjadi platform utama untuk menyebarkan informasi dan kegiatan resmi NU. Situs ini memuat berita tentang pesantren, kiai, santri, dan pemikiran pembaca, serta seni dan budaya melalui kanal cerpen dan puisi. Konten keislaman disajikan dengan gaya populer dan ringan.
Kepemimpinan LTNNU
Beberapa tokoh yang pernah memimpin LTNNU adalah:
– H. Ichwan Syam (1984-1994)
– Choirul Anam (1994-1999)
– Abdul Mun’im DZ (1999-2010)
– Sulton Fathoni (2010-2015)
– Juri Ardiantoro (2015-2016)
– Hari Usmayadi (2016-sekarang)
Penerbitan Sejak Awal Berdirinya NU
Meskipun LTNNU secara resmi dibentuk pada tahun 1984, aktivitas penerbitan sudah ada sejak NU didirikan. Pada tahun 1930-an, NU menerbitkan majalah Swara Nahdlatoel Oelama dengan huruf Arab pegon dan berbahasa Jawa. Majalah ini kemudian berubah menjadi Berita Nahdlatoel Oelama yang menggunakan huruf Latin dan bahasa Melayu. Selain itu, NU juga memiliki majalah lain seperti Oetoesan Nahdlatoel Oelama.
Penerbitan semakin berkembang ketika NU memiliki lembaga khusus di bidang pendidikan seperti Ma’arif, yang dipimpin oleh KH Wahid Hasyim dan menerbitkan majalah Soeloeh Nahdlatoel Oelama pada tahun 1941. Badan otonom NU seperti Ansor Nahdlatoel Oelama juga memiliki majalah sendiri, yaitu Soeara Ansor NU.
Keseluruhan aktivitas ini menunjukkan betapa pentingnya peran LTNNU dalam sejarah penerbitan dan penyebaran informasi di NU, serta bagaimana lembaga ini terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. (*)