nupurwakarta.or.id – Sekretaris Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Purwakarta, Enjang Sugianto, mengemukakan kekhawatirannya terkait program ketahanan pangan yang hanya berhenti pada tataran simbolis tanpa dukungan nyata terhadap kemauan dan kerja keras para pemuda tani.
“Percuma jika program ketahanan pangan digembar-gemborkan hanya di ruang simbolis, lalu mengabaikan kemauan dan kerja keras anak-anak muda yang mau bertani,” kata Enjang Sugianto.
Menurutnya, ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab satu generasi atau satu periode pemerintahan.
“Bicara ketahanan pangan, adalah bicara masa depan, berkelanjutan. Mana bisa dilakukan oleh satu generasi, satu periode pemerintahan,” tambahnya.
Enjang menekankan pentingnya merawat bukan hanya benih tanaman, tetapi juga “benih petani“. Ketika ada pemuda yang menunjukkan minat untuk bertani, seperti di Desa Pusakamulya, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan harus segera bertindak untuk mendukung mereka.
“Saat ada pemuda, seperti di Desa Pusakamulya ini, pemerintah dan stakeholder harus gercep. Dukung sepenuhnya, apa yang menjadi kendala dan kebutuhan mereka,” tegas Enjang.

Pemuda tani di RW 003 Dusun Legokbarong, Desa Pusakamulya saat mengolah lahan seluas sekitar 1.500 meter persegi untuk ditanami cabe keriting dan tomat.
Baca Juga :
LP Ma’arif NU Purwakarta Gelar Silaturahmi ke Kemenag Purwakarta, Sampaikan Program Pendidikan Inklusif