Di kalangan sebagian umat Islam Nusantara, khususnya masyarakat pesantren dan kampung-kampung tradisional, terdapat sebuah tradisi yang dikenal dengan Rabu Wekasan.
Istilah ini merujuk pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.
Menurut kepercayaan yang berkembang, hari tersebut dianggap sebagai waktu turunnya berbagai bala atau musibah sehingga sebagian umat mengisinya dengan doa dan amalan khusus untuk memohon perlindungan Allah Swt.
Makna Rabu Wekasan
Secara harfiah, kata wekasan berasal dari bahasa Jawa yang berarti “terakhir”.
Rabu Wekasan berarti Rabu terakhir pada bulan Safar.
Bagi sebagian masyarakat, hari ini dipandang sebagai momentum yang sarat ujian, sehingga dianjurkan untuk memperbanyak doa, dzikir, dan sedekah.
Walaupun secara syariat Islam tidak ada dalil khusus dari Al-Qur’an maupun hadis yang secara tegas mewajibkan amalan tertentu di hari ini, tradisi Rabu Wekasan lebih dipahami sebagai ‘urf (kebiasaan baik) yang berorientasi pada upaya mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Amalan yang Biasa Dilakukan pada Rabu Wekasan
Beberapa amalan yang berkembang di kalangan masyarakat pada hari Rabu Wekasan antara lain:
- Shalat Sunnah
Sebagian ulama mengajarkan melaksanakan shalat sunnah empat rakaat dengan niat memohon keselamatan dari bala dan musibah. Setelah shalat, dianjurkan membaca doa khusus yang memohon perlindungan Allah dari marabahaya. - Membaca Surat Yasin Tiga Kali
- Bacaan Yasin pertama diniatkan agar Allah memanjangkan umur dalam ketaatan.
- Bacaan Yasin kedua diniatkan agar dijauhkan dari bala.
- Bacaan Yasin ketiga diniatkan agar diberi rezeki yang luas dan barokah.
- Doa Tolak Bala
Banyak masyarakat membaca doa khusus tolak bala yang isinya memohon keselamatan dari berbagai penyakit, musibah, maupun kesulitan hidup. - Sedekah
Sedekah menjadi amalan utama untuk menolak bala. Rasulullah Saw. pernah bersabda bahwa sedekah dapat menolak 70 macam bala, baik yang sudah turun maupun yang masih tertahan. - Membaca Hizib atau Wirid Tertentu
Di pesantren, ada pula yang membaca hizib seperti Hizib Nashor atau Hizib Bahr untuk memohon perlindungan.
Hikmah Amalan Rabu Wekasan
Lebih dari sekadar ritual, amalan Rabu Wekasan memiliki beberapa hikmah, di antaranya:
- Meningkatkan kesadaran spiritual, bahwa hidup penuh ujian dan hanya kepada Allah-lah kita berserah diri.
- Menguatkan solidaritas sosial, karena amalan ini sering dilakukan secara berjamaah di masjid atau mushala.
- Mendorong semangat berbagi, melalui sedekah kepada fakir miskin dan anak yatim.
Tradisi Rabu Wekasan adalah bagian dari kekayaan khazanah budaya Islam Nusantara.
Meski tidak ada kewajiban syar’i yang mengikat, amalan ini bisa menjadi sarana memperbanyak doa, memperkuat keimanan, serta mempererat persaudaraan sesama muslim.
Sebagai umat Islam, kita dapat mengambil hikmah dari tradisi ini dengan tetap berpegang pada prinsip bahwa segala sesuatu hanya berlaku dengan izin dan ketentuan Allah Swt.
Sumber: Berbagai Sumber
KOIN NU PURWAKARTA
Scan QR Code di bawah atau klik tombol "Donasi Sekarang" untuk memberikan Koin NU via DANA.

Donasi Sekarang
Terima kasih atas dukungan Anda!
Disclaimer: Koin NU ini dikelola oleh PCNU Purwakarta.