Menu

Mode Gelap

Keislaman กค 6 Jul 2025 21:40 WIB

Betapa Luasnya Ampunan Allah

KH. Anhar Haryadi (Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Ulum) Perbesar

KH. Anhar Haryadi (Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Ulum)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

ูŠูŽุง ุงุจู’ู†ูŽ ุขุฏูŽู…ูŽุŒ ุฅู†ู‘ูŽูƒูŽ ู…ูŽุง ุฏูŽุนูŽูˆู’ุชูŽู†ููŠ ูˆูŽุฑูŽุฌูŽูˆู’ุชูŽู†ููŠ ุบูŽููŽุฑู’ุชู ู„ูŽูƒูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ูููŠูƒูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ุฃูุจูŽุงู„ููŠ

โ€œWahai anak Adam! Sesungguhnya jika engkau senantiasa berdoa dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan, dan Aku tidak peduli.โ€

ูŠูŽุง ุงุจู’ู†ูŽ ุขุฏูŽู…ูŽุŒ ู„ูŽูˆู’ ุจูŽู„ูŽุบูŽุชู’ ุฐูู†ููˆุจููƒูŽ ุนูŽู†ูŽุงู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุงุณู’ุชูŽุบู’ููŽุฑู’ุชูŽู†ููŠุŒ ุบูŽููŽุฑู’ุชู ู„ูŽูƒูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ุฃูุจูŽุงู„ููŠ

โ€œWahai anak Adam! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu, dan Aku tidak peduli.โ€

ูŠูŽุง ุงุจู’ู†ูŽ ุขุฏูŽู…ูŽุŒ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ูŽูˆู’ ุฃูŽุชูŽูŠู’ุชูŽู†ููŠ ุจูู‚ูุฑูŽุงุจู ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุงุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ู„ูŽู‚ููŠุชูŽู†ููŠ ู„ูŽุง ุชูุดู’ุฑููƒู ุจููŠ ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุงุŒ ู„ูŽุฃูŽุชูŽูŠู’ุชููƒูŽ ุจูู‚ูุฑูŽุงุจูู‡ูŽุง ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉู‹

โ€œWahai anak Adam! Jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi, lalu engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi.โ€
(HR. At-Tirmidzi no. 3540 dan Ahmad no. 13493)

Luasnya ampunan Allah SWT untuk setiap hamba-Nya berlaku tanpa membedakan siapa pun. Maka, bertaubatlah kalian dengan taubat yang semurni-murninya kepada Allah SWT dan sesalilah perbuatan yang telah dilakukan.

Sering kali kata istighfar disebutkan beriringan dengan kata taubat. Ketika kedua kata ini disandingkan, maka istighfar berarti permohonan ampun dengan lisan, sedangkan taubat adalah berhenti dari dosa dengan hati dan seluruh anggota tubuh.

Syarat-Syarat Taubat Menurut Para Ulama:

  1. Berhenti dari semua dosa dan maksiat.
  2. Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan.
  3. Bertekad kuat untuk tidak mengulangi kembali perbuatan dosa tersebut.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

ูˆูŽุฃูŽู†ู ุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููˆุง ุฑูŽุจู‘ูŽูƒูู…ู’ ุซูู…ู‘ูŽ ุชููˆุจููˆุง ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ูŠูู…ูŽุชู‘ูุนู’ูƒูู…ู’ ู…ูŽุชูŽุงุนู‹ุง ุญูŽุณูŽู†ู‹ุง ุฅูู„ูŽู‰ูฐ ุฃูŽุฌูŽู„ู ู…ูุณูŽู…ู‘ู‹ู‰…
“Dan hendaklah kamu memohon ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberikan kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan…”
(QS. Hud: 3)

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat ini, โ€œ(Yaitu) Aku perintahkan kalian untuk beristighfar atas dosa-dosa yang telah lalu dan bertaubat kepada Allah di masa yang akan datang. Teruslah begitu, niscaya Dia akan memberikan kenikmatan di dunia dan pahala di akhirat.โ€

Jadi, istighfar adalah meninggalkan dosa yang telah lalu, sedangkan taubat adalah tidak mengulanginya di masa mendatang. Allah telah menggabungkan keduanya dalam firman-Nya:

ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ููŽุนูŽู„ููˆุง ููŽุงุญูุดูŽุฉู‹…
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan…”
(QS. Ali Imran: 135)

Nash-nash tentang istighfar bisa saja berdiri sendiri, tetapi ulama menyatakan bahwa istighfar yang disebutkan secara mutlak itu dipahami sebagai istighfar yang disertai taubat dan tidak terus-menerus dalam dosa.

Dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

โ€œSeorang hamba mengerjakan dosa, lalu ia berkata, โ€˜Ya Allah, ampunilah aku.โ€™ Maka Allah berfirman, โ€˜Hamba-Ku tahu bahwa ia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan juga menghukum atas dosa itu.โ€™ โ€ฆ Hingga akhirnya Allah berfirman: โ€˜Berbuatlah sesukamu, Aku telah mengampunimu.โ€™โ€

Maksudnya adalah selama hamba tersebut senantiasa kembali kepada Allah dengan taubat yang sungguh-sungguh setiap kali ia terjatuh dalam dosa.

Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

ูˆูŽูŠู’ู„ูŒ ู„ูู„ู’ู…ูุตูุฑูู‘ูŠู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูุตูุฑูู‘ูˆู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ููŽุนูŽู„ููˆุง ูˆูŽู‡ูู…ู’ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ
“Celakalah bagi orang-orang yang terus-menerus mengerjakan dosa padahal mereka mengetahui (bahwa itu dosa).โ€

Istighfar yang paling sempurna adalah yang disertai dengan meninggalkan dosa. Inilah yang disebut taubat nashuha. Jika seseorang berkata, โ€œAku mohon ampun kepada Allah,โ€ namun hatinya tidak ingin berhenti dari dosa, maka ucapan itu hanyalah doa belaka. Doa itu tetap baik, tetapi belum tentu termasuk taubat yang sah.

Hudzaifah radhiyallahu โ€˜anhu berkata:

โ€œCukuplah seseorang disebut pembohong jika ia berkata, โ€˜Aku minta ampun kepada Allah,โ€™ tetapi ia tetap mengulangi dosanya.โ€

Sayyidul Istighfar

Istighfar terbaik adalah sebagaimana doa yang diajarkan Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam kepada Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu:

ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุฑูŽุจู‘ููŠุŒ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ุชูŽ…
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tiada ilah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku, aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan amal perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu atas diriku, dan aku mengakui dosaku. Maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.โ€

Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, disebutkan bahwa Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu berkata, โ€œWahai Rasulullah, ajarkanlah aku doa dalam shalatku.โ€ Nabi bersabda:

ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ููŠ ุธูŽู„ูŽู…ู’ุชู ู†ูŽูู’ุณููŠ ุธูู„ู’ู…ู‹ุง ูƒูŽุซููŠุฑู‹ุง…
โ€œYa Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.โ€

Semoga Allah senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan taufik-Nya.

ย 

KOIN NU PURWAKARTA

Scan QR Code di bawah atau klik tombol "Donasi Sekarang" untuk memberikan Koin NU via DANA.

QR Code Koin NU via DANA
Donasi Sekarang

Terima kasih atas dukungan Anda!

Disclaimer: Koin NU ini dikelola oleh PCNU Purwakarta.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cara Membersihkan Dosa

23 Oktober 2025 - 08:51 WIB

Lomba MQK Hari Santri Nasional 2025: Saatnya Santri Unjuk Ilmu Kitab Kuning

9 Oktober 2025 - 20:50 WIB

Ciri-ciri Taubat Seseorang yang Diterima Allah

7 Oktober 2025 - 08:46 WIB

Siapakah Musuh Allah? Berikut Penjelasannya

6 Oktober 2025 - 08:20 WIB

Yaumul Ijtimaโ€™ PCNU Purwakarta: Perkuat Tradisi Keilmuan Kitab Kuning dan Konsolidasi Organisasi

30 September 2025 - 18:08 WIB

Menyambut Bulan Maulid: Momentum Meneladani Akhlak Rasulullah

19 Agustus 2025 - 21:37 WIB

Trending di Keislaman