Menu

Mode Gelap

Keislaman กค 12 Mar 2025 14:44 WIB

Bolehkah Menarik Kembali Hadiah yang Sudah Diberikan? Pandangan Mazhab Syafi’i dan Hanafi

Bolehkah Menarik Kembali Hadiah yang Sudah Diberikan? Pandangan Mazhab Syafi'i dan Hanafi (Pixabay) Perbesar

Bolehkah Menarik Kembali Hadiah yang Sudah Diberikan? Pandangan Mazhab Syafi'i dan Hanafi (Pixabay)

nupurwakarta.or.id – Pernahkah Anda merasa menyesal setelah memberikan hadiah kepada seseorang? Mungkin hubungan Anda dengan penerima hadiah memburuk, atau Anda merasa pemberian itu terlalu mahal. Pertanyaan “Bolehkah saya menarik kembali hadiah yang sudah diberikan?” mungkin muncul di benak Anda. Artikel ini akan membahas hukum menarik kembali pemberian berdasarkan pandangan Mazhab Syafi’i dan Hanafi.

Hukum Menarik Kembali Hadiah dalam Islam

Islam memiliki aturan yang sangat detail mengenai pemberian (hibah), termasuk hukum meminta kembali barang yang telah diberikan. Dalam Islam, pemberian yang telah diserahkan kepada penerima dianggap sebagai hak milik penerima sepenuhnya. Oleh karena itu, menarik kembali hadiah yang sudah diberikan menjadi permasalahan yang perlu dipahami dengan baik.

Mazhab Syafi’i: Larangan Meminta Kembali Hadiah

Menurut Mazhab Syafi’i, orang tidak diperbolehkan meminta kembali hibah yang telah diberikan kepada orang lain, baik kepada kerabat dekat maupun orang lainnya, setelah barang tersebut telah diserahkan (iqbadh). Pendapat ini didasarkan pada kaidah berikut:

ููŽุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุฅูุฐูŽุง ูˆูŽู‡ูŽุจูŽ ู„ูุบูŽูŠู’ุฑู ูˆูŽู„ูŽุฏูู‡ูุŒ ุฃูŽูˆู’ ูˆูŽู„ูŽุฏู ูˆูŽู„ูŽุฏูู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูู†ู’ ุณูŽููŽู„ูŽ.. ููŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู„ูŽู‡ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฑู’ุฌูุนูŽ ูููŠ ู‡ูุจูŽุชูู‡ู ู„ูŽู‡ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุฅูู‚ู’ุจูŽุงุถูู‡ู ู„ูŽู‡ูุŒ ุณูŽูˆูŽุงุกู‹ ูƒูŽุงู†ูŽ ุฐูŽุง ุฑูŽุญูู…ู ู…ูŽุญู’ุฑูŽู…ูุŒ ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽุฌู’ู†ูŽุจููŠู‘ู‹ุง

Artinya, “Adapun jika ia memberikan hadiah (hibah) kepada selain anaknya, atau cucunya, meskipun lebih jauh (generasinya), maka tidak boleh baginya menarik kembali hadiah yang telah diberikannya setelah ia menyerahkannya, baik yang diberi itu adalah kerabat mahram maupun orang lain (nonmahram)”. (Al-โ€˜Imrani, Al-Bayan, [Jeddah, Darul Minhaj:1421 H/2000 M], juz VIII, halaman 125).

Dalil dari hadis Nabi saw adalah:

ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู„ูŽุง ูŠูŽุญูู„ู‘ู ู„ูู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูุนู’ุทููŠูŽ ุนูŽุทููŠู‘ูŽุฉู‹ุŒ ุฃูŽูˆู’ ูŠูŽู‡ูŽุจูŽ ู‡ูุจูŽุฉู‹ ููŽูŠูŽุฑู’ุฌูุนูŽ ูููŠู‡ูŽุงุŒ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู’ูˆูŽุงู„ูุฏู ูููŠู…ูŽุง ุฃูŽุนู’ุทูŽู‰ ูˆูŽู„ูŽุฏูŽู‡ู. ูˆูŽู…ูุซู’ู„ู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุฌูุนู ูููŠ ู‡ูุจูŽุชูู‡ู ูƒูŽู…ูุซู’ู„ู ุงู„ู’ูƒูŽู„ู’ุจู ู‚ูŽุงุกูŽ ุจูŽุนู’ุฏูŽ ู…ูŽุง ุดูŽุจูุนูŽุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูŽุนูŽ ูููŠ ู‚ูŽูŠู’ุฆูู‡ู

Artinya, “Sungguh Nabi saw bersabda: ‘Tidak halal bagi seseorang memberikan hadiah atau hibah lalu menariknya kembali, kecuali seorang ayah terhadap apa yang ia berikan kepada anaknya. Perumpamaan orang yang menarik kembali hibahnya adalah seperti anjing yang muntah setelah kenyang, lalu ia kembali memakan muntahnya’.” (Al-โ€˜Imrani, VII/125).

ย 

KOIN NU PURWAKARTA

Scan QR Code di bawah atau klik tombol "Donasi Sekarang" untuk memberikan Koin NU via DANA.

QR Code Koin NU via DANA
Donasi Sekarang

Terima kasih atas dukungan Anda!

Disclaimer: Koin NU ini dikelola oleh PCNU Purwakarta.

Artikel ini telah dibaca 22 kali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cara Membersihkan Dosa

23 Oktober 2025 - 08:51 WIB

Lomba MQK Hari Santri Nasional 2025: Saatnya Santri Unjuk Ilmu Kitab Kuning

9 Oktober 2025 - 20:50 WIB

Ciri-ciri Taubat Seseorang yang Diterima Allah

7 Oktober 2025 - 08:46 WIB

Siapakah Musuh Allah? Berikut Penjelasannya

6 Oktober 2025 - 08:20 WIB

Renungan Hidup Islami: Mengendalikan Hawa Nafsu, Ikhlas, dan Bersyukur

3 Oktober 2025 - 09:20 WIB

Yaumul Ijtimaโ€™ PCNU Purwakarta: Perkuat Tradisi Keilmuan Kitab Kuning dan Konsolidasi Organisasi

30 September 2025 - 18:08 WIB

Trending di Keislaman