nupurwakarta.or.id – Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd, Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Barat, baru-baru ini mengikuti Pendidikan Instruktur Nasional (PIN) angkatan ke-2 yang diselenggarakan di Jakarta.
Program ini berlangsung selama empat hari, mulai 18 hingga 21 Agustus 2024, dengan diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia.
Acara PIN PMKNU angkatan II tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Yahya.
Baca Juga :
Tahlil Akbar untuk Para Pahlawan dalam Rangkaian HUT RI ke-79 di Kecamatan Bojong
Dalam sambutannya, Gus Yahya menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan dalam memperkuat kapasitas instruktur NU di seluruh Indonesia agar mampu menjawab tantangan zaman.
Selama pelatihan, peserta mendapatkan bimbingan intensif yang mencakup materi peningkatan kapasitas dalam menyampaikan ajaran Islam serta strategi implementasi program-program NU di daerah masing-masing.
Teh Ifa, panggilan akrab Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, merasa bersyukur dan terhormat dapat mewakili Jawa Barat dalam pelatihan ini bersama empat instruktur lainnya.
Baca Juga :
Lailatul Ijtima MWCNU Kiarapedes, Ustad Ja’far Sodik Bahas Polemik Nasab Habib dan Tantangan Zaman Modern
“Berkumpul dan mendapatkan bimbingan dari para ulama sholeh adalah kenikmatan tiada tara. Selain ilmu yang membimbing kami, semangat untuk terus maju dalam berkhidmah juga semakin meningkat, mengikuti teladan yang diberikan oleh para ulama,” ujarnya.
Lebih lanjut, Teh Ifa menekankan pentingnya inovasi dalam memasuki abad kedua NU, terutama dalam menghadapi era digital dan tantangan yang semakin kompleks.
Menurutnya, perubahan dan inovasi tetap harus dibarengi dengan pemeliharaan prinsip dasar yang telah kuat dibangun oleh para ulama.
Baca Juga :
Lulus Sebagai Pamen, SekNU Motori dan Gencarkan Kaderisasi PCNU Purwakarta
“Dalam menghadapi abad kedua ini, penting bagi NU untuk melakukan dinamisasi pola pikir, tindakan, dan pergerakan tanpa mengubah prinsip-prinsip yang telah kuat ditetapkan oleh para ulama sholeh. Inovasi tetap harus diimbangi dengan pemeliharaan ajaran-ajaran dasar yang sudah ada,” ungkapnya.
Acara ini ditutup dengan penutupan resmi dan pembaiatan oleh Rois Aam PBNU, menandai selesainya pelatihan dan komitmen para peserta untuk menerapkan ilmu serta semangat yang telah diperoleh dalam pengabdian mereka di lapangan. ***