Oleh: Ahmad Ghozin Abdil Aziz – Aktivis, Kader IPNU Plered, Gusdurian Purwakarta.
Konferensi Cabang IPNU Purwakarta ke-XIII yang digelar di Pondok Pesantren Minatul Huda, Plered, menghasilkan kepengurusan baru periode 2025–2027. Muhammad Parrozi resmi terpilih sebagai Ketua PC IPNU Purwakarta, membawa harapan baru bagi regenerasi kader muda NU di daerah ini. Namun, di balik keputusan tersebut, kami sebagai kader IPNU-IPPNU Plered angkatan Makesta 2017, yang sebagian besar telah menempuh jenjang Lakmud bahkan ada yang sudah sampai Lakut, merasa perlu menyampaikan catatan kritis.
Kami tidak menutup mata, bahwa proses kaderisasi di tubuh IPNU Purwakarta selama ini menuntut keseriusan, konsistensi, serta integritas yang terjaga. Kepemimpinan bukan hanya tentang terpilih secara formal dalam forum konferensi, tetapi juga soal bagaimana rekam jejak dan komitmen nyata seseorang dalam berkhidmat di organisasi. Dalam hal ini, Muhammad Parrozi memang pernah mengemban amanah sebagai bendahara dan juga sempat aktif di CBP. Namun, harus diakui bahwa rekam jejak yang ditunjukkan selama ini tidak mencerminkan kualitas terbaik untuk menahkodai organisasi sebesar PC IPNU Purwakarta.
Kekecewaan kami lahir bukan semata karena faktor personal, melainkan karena rasa cinta dan tanggung jawab terhadap organisasi. Kami ingin melihat IPNU Purwakarta tumbuh menjadi wadah pembinaan pelajar yang progresif, inovatif, dan benar-benar mengakar di tengah masyarakat. Sayangnya, keputusan konferensi kali ini justru menimbulkan tanda tanya: apakah yang terpilih memang mampu menjawab tantangan zaman, ataukah hanya sebatas hasil kompromi politik internal?
Kami juga menyoroti minimnya keterlibatan kader-kader potensial lain yang sesungguhnya memiliki rekam jejak kepemimpinan yang lebih kuat, lebih konsisten dalam proses kaderisasi, dan lebih dekat dengan basis. Terpilihnya sosok dengan rekam jejak yang dianggap tidak terlalu baik ini menimbulkan rasa kecewa, terutama bagi kami yang sejak Makesta hingga jenjang kaderisasi lebih lanjut, telah ditempa dengan semangat militansi dan idealisme untuk membangun organisasi.
Namun, bagaimanapun juga, keputusan sudah diambil. Kritik yang kami sampaikan bukan untuk meruntuhkan, melainkan sebagai pengingat. Bahwa jabatan Ketua PC IPNU Purwakarta bukanlah sekadar posisi struktural, melainkan amanah besar yang harus dipertanggungjawabkan, baik di hadapan organisasi maupun di hadapan masyarakat. Harapan kami, meskipun terpilih dengan rekam jejak yang dipandang belum ideal, Muhammad Parrozi mampu membuktikan diri dengan karya nyata dan pembenahan yang serius di tubuh IPNU Purwakarta.
Kekecewaan kami hanya akan terobati jika kepemimpinan ke depan benar-benar berpihak pada kaderisasi yang sehat, penguatan basis di akar rumput, serta membangun sinergi yang luas dengan seluruh elemen NU. Jika tidak, maka keputusan Konfercab ke-XIII ini akan tercatat sebagai satu kemunduran dalam sejarah IPNU Purwakarta.
Opini ini disampaikan oleh kader-kader IPNU-IPPNU Plered, angkatan Makesta 2017, sebagian besar telah mengikuti Lakmud dan sebagian lainnya sudah Lakut, sebagai bentuk kecintaan sekaligus keprihatinan terhadap perjalanan organisasi.
KOIN NU PURWAKARTA
Scan QR Code di bawah atau klik tombol "Donasi Sekarang" untuk memberikan Koin NU via DANA.

Donasi Sekarang
Terima kasih atas dukungan Anda!
Disclaimer: Koin NU ini dikelola oleh PCNU Purwakarta.