Memilih sekolah untuk anak bukan perkara mudah. Di tengah banyaknya pilihan, orang tua perlu bijak dalam menentukan sekolah yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai keluarga dan kebutuhan anak.
Risa Suryani, Dosen Bahasa Inggris di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Salatiga, menyarankan agar orang tua mempertimbangkan sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan LP Ma’arif NU.
Lembaga ini dikenal mengintegrasikan pendidikan umum dan agama, serta menanamkan nilai-nilai kultural yang dekat dengan masyarakat.
Ia juga menekankan pentingnya memilih sekolah dengan reputasi baik dan lingkungan yang ramah anak.
Sekolah yang demikian cenderung lebih peduli terhadap kenyamanan dan keamanan peserta didik, termasuk dalam mencegah kasus perundungan.
Kunjungan langsung ke sekolah bersama anak juga sangat disarankan agar anak merasa dilibatkan dan memiliki bayangan tentang suasana belajarnya.
Sementara itu, Nasiruddin, Dosen Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, menambahkan bahwa memilih sekolah sebaiknya didasarkan pada karakter dan minat anak, bukan sekadar nama besar atau gengsi. Ia mendorong agar anak mendapatkan pendidikan yang utuh, termasuk pembelajaran Al-Qur’an dan bahasa Arab.
Berikut tips lengkap dalam memilih sekolah untuk anak:
1. Pilih Sekolah yang Sejalan dengan Nilai Keluarga
Misalnya lembaga di bawah LP Ma’arif NU yang memadukan ilmu umum dan agama.
2. Kenali Minat dan Karakter Anak
Apakah anak cenderung akademik, kreatif, fisik, atau praktikal?
3. Periksa Visi, Misi, dan Nilai Sekolah
Pastikan selaras dengan prinsip yang dianut keluarga.
4. Perhatikan Kurikulum dan Metode Belajar
Apakah sekolah mendorong pembelajaran aktif, ilmiah, atau berbasis karakter?
5. Cek Fasilitas dan Lingkungan Belajar
Sekolah harus bersih, aman, dan mendukung kenyamanan belajar anak.
6. Tinjau Reputasi dan Kualitas Lulusan
Lihat rekam jejak alumni dan bagaimana sekolah dikenal di masyarakat.
7. Kunjungi Sekolah Bersama Anak
Ini penting agar anak merasa dilibatkan dan dapat membayangkan dirinya belajar di sana.
Terakhir, orang tua diingatkan agar tidak memilih sekolah hanya karena faktor prestise. Fokus utama tetap pada kenyamanan dan perkembangan anak sebagai subjek utama dalam pendidikan.