Oleh: KH. M. Anhar Haryadi (Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Ulum)
ุณูุจูุนูุฉู ููุธููููููู
ู ุงูููููู ููู ุธูููููู ููููู
ู ููุง ุธูููู ุฅููููุง ุธูููููู
Rasulullah ๏ทบ bersabda:
“Ada tujuh golongan yang akan Allah lindungi dalam naungan-Nya pada hari ketika tidak ada naungan selain naungan-Nya.”
Pertama
Pemimpin yang adil (ุฅู
ุงู
ู ุนุงุฏูู)
Seorang pemimpin memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat dan negara. Keputusan yang salah dapat membawa musibah, sedangkan keputusan yang benar membawa rahmat. Keadilan sebenarnya tidak sulit karena ia bersumber dari hati nurani. Hanya saja, manusia sering berpura-pura tidak mendengarkannya. Keadilan menjadi lebih mudah ditegakkan jika didampingi dengan kesederhanaan.
Kisah Umar bin Abdul Aziz menjadi pelajaran berharga. Suatu malam, saat sedang bekerja di ruangannya, seorang teman lama datang berkunjung. Umar bertanya, “Apakah kita akan berbicara soal pribadi atau urusan negara?”
Temannya menjawab, “Soal pribadi.”
Umar pun mematikan lampu ruangan.
Temannya heran dan bertanya, “Mengapa lampunya dipadamkan?”
Umar menjawab, “Lampu itu dinyalakan untuk kepentingan negara, karena saat itu aku sedang bekerja. Kini kita berbicara urusan pribadi, maka aku matikan, sebab lampu itu dibeli dari uang rakyat.”
Namun, perlu diwaspadai bahwa godaan dunia sangat besar dalam kepemimpinan. Karenanya, pemimpin yang adil mendapat jaminan perlindungan dari Allah di hari kiamat. Rasulullah ๏ทบ bersabda:
“Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil, di sisi Allah mereka berada di atas mimbar dari cahaya, di sebelah kanan Allah Yang Maha Penyayang. Kedua tangan-Nya adalah kanan. Mereka adalah orang-orang yang berlaku adil dalam menetapkan hukum, terhadap keluarga, dan terhadap apa yang mereka pimpin.” (HR. Muslim)
Sebaliknya, jika kepemimpinan disia-siakan, maka ancaman Allah pun sangat berat. Dalam hadis sahih dari Ma’qil bin Yasar ra, Rasulullah ๏ทบ bersabda:
“Tidaklah seorang hamba yang diberi amanah oleh Allah untuk mengurusi urusan rakyat, kemudian dia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, kecuali Allah akan mengharamkan surga baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kedua
Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah (ุงูุดุงุจ ูุดุฃ ูู ุนุจุงุฏุฉ ุงููู)
Pemuda adalah harapan agama dan bangsa. Beban mereka berat, dan masa depan Islam di Indonesia berada di tangan mereka. Jika pemuda tidak memahami Islam dengan benar, maka dikhawatirkan Islam hanya tinggal nama.
Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan: Syubbฤn al-yaum rijฤl al-ghad (Pemuda hari ini adalah tokoh masa depan).
Allah berfirman:
ุฅููููููู
ู ููุชูููุฉู ุขู
ููููุง ุจูุฑูุจููููู
ู ููุฒูุฏูููุงููู
ู ููุฏูู
“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.” (QS. Al-Kahfi: 13)
Ketiga
Lelaki yang hatinya selalu terikat dengan masjid (ุฑุฌู ู
ุนูู ููุจู ูู ุงูู
ุณุงุฌุฏ)
Masjid adalah rumah Allah dan pusat peradaban umat. Masjid harus menjadi inspirasi untuk kemajuan jiwa dan ekonomi umat. Kesehatan ekonomi menunjang kesehatan jiwa, dan jiwa yang sehat menjaga kekuatan agama.
Masjid seharusnya menjadi tempat menyatukan umat, bukan memperbesar perbedaan. Orang yang memakmurkan masjid berarti memikirkan masyarakatnyaโumat yang setiap hari lima kali mendatangi masjid demi menaati perintah Allah.
Masjid juga menjadi pelajaran demokrasi. Di sana, semua orangโtanpa melihat jabatanโharus melepaskan sepatu, dan siapa yang datang lebih awal mendapat tempat di depan.
Allah berfirman:
ุฅููููู
ูุง ููุนูู
ูุฑู ู
ูุณูุงุฌูุฏู ุงูููููู ู
ููู ุขู
ููู ุจูุงูููููู ููุงููููููู
ู ุงููุขุฎูุฑู…
“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir…” (QS. At-Taubah: 18)
Rasulullah ๏ทบ bersabda:
“Masjid adalah rumah bagi setiap orang bertakwa. Allah menjamin ruh, rahmat, dan keselamatan melewati sirat menuju ridha-Nya bagi siapa yang menjadikan masjid sebagai rumahnya.” (HR. Thabrani)
Keempat
Dua orang yang saling mencintai karena Allah (ูุฑุฌูุงู ุชุญุงุจุง ูู ุงููู ุงุฌุชู
ุนุง ุนููู ูุชูุฑูุง ุนููู)
Ikatan iman terkuat adalah cinta dan benci karena Allah. Orang yang berkumpul dan berpisah karena Allah akan mendapatkan perlindungan-Nya.
Allah berfirman:
ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู
ููููุง… ููุณููููู ููุฃูุชูู ุงูููููู ุจูููููู
ู ููุญูุจููููู
ู ููููุญูุจููููููู…
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kalian murtad, maka kelak Allah akan mendatangkan kaum yang Dia cintai dan mereka pun mencintai-Nya…” (QS. Al-Maโidah: 54)
Kelima
Lelaki yang menolak ajakan maksiat karena takut kepada Allah (ูุฑุฌู ุฏุนุชู ุงู
ุฑุฃุฉ ุฐุงุช ู
ูุตุจ ูุฌู
ุงู ููุงู ุฅูู ุฃุฎุงู ุงููู)
Seorang lelaki diajak oleh wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan untuk berbuat maksiat, namun ia menolaknya karena takut kepada Allah.
Begitu juga jika seorang wanita menghadapi godaan yang sama lalu menolaknya, maka ia pun akan mendapatkan perlindungan dari Allah pada hari kiamat.
Keenam
Lelaki yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi (ูุฑุฌู ุชุตุฏู ุฃุฎูู ุญุชู ูุง ุชุนูู
ุดู
ุงูู ู
ุง ุชููู ูู
ููู)
Orang yang bersedekah secara diam-diam hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan tangan kanannya, itulah bentuk keikhlasan sejatiโmelakukan kebaikan tanpa pamrih.
Allah berfirman:
ุฅูู ุชูุจูุฏููุง ุงูุตููุฏูููุงุชู ููููุนูู
ููุง ูููู…
“Jika kamu menampakkan sedekahmu, itu baik. Namun jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang miskin, itu lebih baik bagimu…” (QS. Al-Baqarah: 271)
Ketujuh
Lelaki yang berdzikir sendirian hingga meneteskan air mata (ูุฑุฌู ุฐูุฑ ุงููู ุฎุงููุง ููุงุถุช ุนููุงู)
Seorang lelaki yang mengingat Allah dalam kesendiriannya hingga meneteskan air mata karena rasa cinta, takut, dan rindu kepada-Nya. Allah sangat mengapresiasi orang yang seperti ini.
Semoga kita termasuk dalam salah satu dari tujuh golongan tersebut.
Bฤrakallฤhu fฤซkum.
KOIN NU PURWAKARTA
Scan QR Code di bawah atau klik tombol "Donasi Sekarang" untuk memberikan Koin NU via DANA.
Donasi Sekarang
Terima kasih atas dukungan Anda!
Disclaimer: Koin NU ini dikelola oleh PCNU Purwakarta.







Tinggalkan Balasan