nupurwakarta.or.id – Purwakarta menjadi saksi perayaan istimewa Harlah Gus Dur dan Refleksi Kebangsaan yang berlangsung dengan meriah di Kebun Persahabatan, Pondok Salam, Sabtu (28/9/2024).
Acara ini menghadirkan lebih dari 100 peserta dari berbagai latar belakang agama, etnis, dan organisasi, yang bersama-sama merayakan nilai-nilai demokrasi, toleransi, dan kebhinekaan yang diajarkan oleh Gus Dur.
Dengan mengusung tema “Refleksi Demokrasi, Orasi Toleransi, dan Diskusi Buku Demokrasi seolah-olah acara ini menjadi panggung untuk merajut kebersamaan dan persatuan dalam keberagaman.
Baca Juga : Upgrading dan Koordinasi LTN NU se-Jawa Barat: Sinergi Program dan Tantangan NU
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari KH Ahmad Anwar Nasihin, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Purwakarta yang menyampaikan pentingnya meneladani Gus Dur dalam menjaga demokrasi dan toleransi.
“Gus Dur telah memberi kita contoh bahwa demokrasi adalah instrumen yang harus kita rawat dengan toleransi dan kebersamaan. Tanpa keduanya, demokrasi akan rapuh,” ujar KH. Ahmad Nasihin.
Senada dengan hal itu, Ust Deden Saepudin, S.Sos, Sekretaris FKUB Kabupaten Purwakarta, dalam sambutannya juga menekankan pentingnya kolaborasi antaragama dalam menciptakan perdamaian.
Baca Juga : Pertegas Posisi Serta Existensi NU, PCNU Purwakarta Genjot Konsolidasi
“Kerukunan antaragama harus kita rawat bersama. Kolaborasi dan dialog menjadi kunci untuk menjaga keharmonisan masyarakat,” jelasnya.
Tak ketinggalan, Dion Murdiono, S.Pd, Koordinator Gusdurian Purwakarta, menyampaikan bahwa Gus Dur selalu menjadi inspirasi dalam menjaga pluralisme.
“Gus Dur tidak hanya berbicara tentang pluralisme, tetapi juga menghidupinya dalam setiap tindakannya. Beliau adalah simbol cinta kasih dalam keberagaman,” ungkap Dion.
Baca Juga : Gusdurian Purwakarta Kolaborasi dengan Kabag Kesra untuk Persiapan Harlah Gus Dur