Menu

Mode Gelap

Keislaman ¡¤ 21 Jul 2025 11:19 WIB

Mengapa Tidak Cukup Hanya Al-Qur’an dan Hadis dalam Mengamalkan Fikih?

Ilustrasi (istimewa) Perbesar

Ilustrasi (istimewa)

Oleh: Deden Yasin

Di zaman sekarang, kita tidak akan mampu mengamalkan fikih atau syariat Islam hanya dengan berpegang pada Al-Qur’an dan Hadis semata. Tanpa bimbingan ilmu dan metodologi yang benar, seseorang sangat mungkin akan mengalami kebingungan dalam memahami dan menjalankan hukum-hukum Islam secara utuh.

Untuk itu, penting bagi kita untuk mempelajari ilmu-ilmu fikih melalui karya-karya ulama yang telah menyusun dan menjelaskan syariat Islam secara sistematis. Berikut ini adalah beberapa kitab fikih terkenal, dikelompokkan berdasarkan mazhab yang diikuti:

Mazhab Hanafi

  • Al-Mabsuth
    Karya: Imam Muhammad bin Hasan as-Syaibani (w. 189 H)
    Merupakan salah satu karya utama dalam mazhab Hanafi yang membahas berbagai aspek fikih secara mendalam.
  • Bidayat al-Mujtahid
    Karya: Ibnu Rusyd (w. 595 H)
    Meskipun bukan murni kitab Hanafi, kitab ini banyak mengutip pendapat ulama Hanafi dan membandingkannya dengan mazhab lain.

Mazhab Maliki

  • Al-Mudawwanah al-Kubra
    Karya: Imam Sahnun (w. 240 H)
    Kitab rujukan utama dalam mazhab Maliki yang menghimpun pandangan Imam Malik dan murid-muridnya.
  • Bidayat al-Mujtahid
    Karya: Ibnu Rusyd (w. 595 H)
    Selain mengutip mazhab Hanafi, kitab ini juga banyak mengulas pendapat dalam mazhab Maliki.

Mazhab Syafi’i

  • Al-Umm
    Karya: Imam Syafi’i (w. 204 H)
    Kitab induk yang memuat pemikiran fikih Imam Syafi’i secara langsung.
  • Al-Wajiz
    Karya: Imam Abu Hamid al-Ghazali (w. 505 H)
    Sebuah kitab ringkasan fikih yang sistematis dan mudah dipahami.
  • Minhaj ath-Thalibin
    Karya: Imam an-Nawawi (w. 676 H)
    Salah satu kitab fikih Syafi’i yang paling populer dan banyak dijadikan pegangan dalam pendidikan pesantren.
  • Fathul Mu’in
    Karya: Syaikh Zainuddin al-Malibari (w. 1028 H)
    Syarah dari kitab Qurratu al-‘Ain, yang sangat berpengaruh dalam pendidikan fiqih di Asia Tenggara.
  • Tuhfatul Muhtaj
    Karya: Ibnu Hajar al-Haitami (w. 974 H)
    Merupakan syarah dari Minhaj ath-Thalibin yang mendalam dan luas cakupannya.
  • Nihayatul Muhtaj
    Karya: Syamsuddin ar-Ramli (w. 1004 H)
    Juga merupakan syarah dari Minhaj ath-Thalibin, digunakan sebagai rujukan fikih lanjutan.
  • I’anatut Thalibin
    Karya: Sayyid Bakri bin Muhammad Syatho (w. 1310 H)
    Hasyiyah atau catatan pinggir atas Fathul Mu’in, yang memperkaya pemahaman terhadap kitab tersebut.

Mazhab Hanbali

  • Al-Mughni
    Karya: Ibnu Qudamah al-Maqdisi (w. 620 H)
    Kitab fikih komprehensif yang sangat penting dalam mazhab Hanbali.
  • Zadul Mustaqni’
    Karya: Musa bin Ahmad al-Hajjawi (w. 968 H)
    Kitab matan (inti teks) fikih Hanbali yang populer dan sering digunakan sebagai dasar dalam pengajaran.
  • Kasyf al-Qina’
    Karya: Mansur bin Yunus al-Buhuti (w. 1051 H)
    Syarah dari Zadul Mustaqni’ yang memperluas penjelasan hukum fikih Hanbali.

Kitab Fikih Komparatif (Lintas Mazhab)

  • Al-Fiqh ‘ala al-Madzahib al-Arba’ah
    Karya: Syaikh Abdurrahman al-Jazairi
    Kitab ini menyajikan perbandingan fikih dari empat mazhab utama (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali) secara sistematis.
  • Shahih Fiqh as-Sunnah
    Karya: Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim
    Menyusun fikih berdasarkan hadis-hadis yang sahih, disertai penjelasan yang mudah dipahami.

Catatan penting:

Kitab-kitab tersebut hanyalah sebagian kecil dari khazanah fikih Islam. Masih banyak lagi kitab-kitab lain yang sangat berharga dan menjadi rujukan di kalangan para ulama. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mempelajarinya di bawah bimbingan guru yang kompeten dan memahami metodologi pengambilan hukum Islam.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Penulis adalah pegiat sosial dan keagamaan.

 

KOIN NU PURWAKARTA

Scan QR Code di bawah atau klik tombol "Donasi Sekarang" untuk memberikan Koin NU via DANA.

QR Code Koin NU via DANA
Donasi Sekarang

Terima kasih atas dukungan Anda!

Disclaimer: Koin NU ini dikelola oleh PCNU Purwakarta.

Artikel ini telah dibaca 1 kali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cara Membersihkan Dosa

23 Oktober 2025 - 08:51 WIB

Lomba MQK Hari Santri Nasional 2025: Saatnya Santri Unjuk Ilmu Kitab Kuning

9 Oktober 2025 - 20:50 WIB

Ciri-ciri Taubat Seseorang yang Diterima Allah

7 Oktober 2025 - 08:46 WIB

Siapakah Musuh Allah? Berikut Penjelasannya

6 Oktober 2025 - 08:20 WIB

Yaumul Ijtima’ PCNU Purwakarta: Perkuat Tradisi Keilmuan Kitab Kuning dan Konsolidasi Organisasi

30 September 2025 - 18:08 WIB

Menyambut Bulan Maulid: Momentum Meneladani Akhlak Rasulullah

19 Agustus 2025 - 21:37 WIB

Trending di Keislaman